Tethering, Mengatasi Kendala Akses Internet di Ruang Belajar

 




Pembelajaran menyenangkan berbantu teknologi canggih? Rasanya di Indonesia masih jauh dari kata “Hebat”.

Keterbatasan sarana dan prasarana teknologi dalam pembelajaran masih menjadi kendala nyata. Begitu nyata dihadapi para guru dan siswa di ruang belajar.

Tentu kondisi riil ini berbanding terbalik dengan harapan dan slogan yang gencar digaungkan “Jadilah Guru yang Menginspirasi, Jadilah Guru yang Menguasai Teknologi”.

Forum guru menjadi salah satu wadah untuk belajar bersama meningkatkan kompetensi guru. Namun keterbatasan sarana dan jangkauan sinyal yang kurang merata, menjadi salah satu kendala memanfaatkan internet untuk menunjang peningkatan kompetensi guru.

Dunia dalam Genggaman

Kehadiran teknologi internet (interconnected network) memudahkan manusia mengakses teknologi. Menghadirkan fasilitas multimedia (suara, grafika, animasi, dan teks) yang dibutuhkan manusia secara cepat, tepat, dan ringkas.

Guru dan siswa mulai mengenal jaringan informasi secara privat dan publik. Gadget/gawai mulai merambah kehidupan masyarakat. Berbagai produk laptop, notebook, netbook, tablet, dan smartphone terus menggurita.

Hadirnya ponsel cerdas (smartphone) seakan “Dunia dalam Genggaman”. Menginvasi proses dan ruang pembelajaran di berbagai jenjang. Internet sangat memungkinkan belajar dan meningkatkan kompetensi di manapun dan kapanpun berada.

Kendala Memanfaatkan Internet

Zaman kiwari, hampir semua siswa memiliki smartphone setelah Program BDR (Belajar dari Rumah) selama pandemi Covid-19. Andaipun ada yang belum memiliki smartphone, bisa dihitung dengan jari.

Kondisi riil ini sangat menopang pembelajaran berbasis internet. Bukan lagi sekedar impian dan hanya mimpi semata.

Tetapi, masih ditemukan beberapa kendala dalam memanfaatkan internet untuk pembelajaran. Kendala yang paling banyak dikeluhkan siswa adalah kemampuan daya beli paket data dan susah sinyal internet.

Orang tua masih ada yang kurang mampu membeli pulsa data internet. Sangat wajar mengingat masih banyak kaum marjinal yang bekerja sebagai buruh dengan  penghasilan yang hanya cukup untuk makan.

Pemerintah turun tangan mengatasi masalah ini dengan memberikan bantuan pulsa data. Walaupun bantuan dikucurkan, belum mampu memenuhi layanan pembelajaran berbasis internet secara optimal.

Lemahnya sinyal internet, khususnya di daerah pinggiran menjadi permasalahan serius bagi guru untuk meningkatkan kompetensi di berbagai forum yang tak kunjung usai. Belum lagi di daerah pedalaman, terpencil, dan terisolir.

Tethering, Mengatasi Kendala Akses Internet

Meskipun masih ada beberapa kendala dalam pembelajaran berbasis internet di ruang kelas, guru tetap dituntut kreatif dan inovatif menyikapi. Tidak ada kata menyerah untuk menghadirkan pembelajaran lebih menyenangkan berbantu internet.

Berbekal smartphone jadul Smartfren Pureshot+, penulis berani unjuk gigi dan cukup pede mengatasi keluhan lemah sinyal internet di ruang kelas dan forum guru.

Dikutip dari laman carisinyal.com, Smartfren merupakan salah satu operator seluler di Indonesia yang cukup sukses dalam bisnis perangkat smartphone. Operator ini biasanya melakukan bundling produk smartphone dengan layanan selulernya sehingga harganya menjadi lebih murah. Jika pada awalnya Smartfren hanya mendukung jaringan CDMA, sekarang Smartfren juga sudah mendukung jaringan 4G yang jauh lebih cepat.  

Spesifikasi Smartfren Pureshot+ cukup mumpuni, diantaranya:

  • Layar: IPS LCD 5.5 inches
  • Resolusi Layar: 720 x 1280 pixels
  • Chipset: Qualcomm Snapdragon 415
  • CPU: Octa-core 1.36 GHz Cortex-A53
  • GPU: Adreno 405
  • Memori Internal: 16 GB, 2 GB RAM
  • Memori Eksternal: microSD up to 128 GB
  • Kamera Belakang: 13 MP, Dual LED Flash
  • Kamera Depan: 5 MP, LED Flash
  • Baterai: 2500 mAh

Spesifikasi Smartfren Pureshot+ jika disejajarkan dengan smartphone terkini memang kejam (ketinggalan jaman) alias jadul. Namun, dukungan layanan hotspot dan wifi yang ditanamkan mampu dan mumpuni membantu teman sejawat guru di berbagai forum dan siswa mengatasi susah sinyal dan keterbatasan paket data internet. Smartfren mengklaim bahwa smartphone ini mengusung tiga pilar kekuatan, yakni Best TechnologyBest Services dan Best Product

Cara Berbagi Akses Internet Lewat Hotspot Smartphone

Hotspot dikutip dari id.wikipedia.org, diartikan kawasan bersinyal atau area bersinyal (bahasa InggrisHotspot) merujuk pada tempat-tempat tertentu (biasanya tempat umum) yang memiliki layanan internet dengan menggunakan teknologi LAN nirkabel.

Wi-Fi (juga ditulis Wifi atau WiFi) adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan peralatan elektronik untuk bertukar data secara nirkabel (menggunakan gelombang radio) melalui sebuah jaringan komputer, termasuk koneksi internet berkecepatan tinggi.

Layanan hotspot dan wifi kini hadir di smartphone. Merupakan fitur unggulan yang wajib hadir untuk memberikan layanan akses internet secara mobile lewat smartphone.

Mengusung kekuatan Best Services, Smartfren Pureshot+ sudah sangat kompatibel dengan jaringan 4G LTE. Sangat memungkinkan menikmati  layanan internet cepat yang ditawarkan Smartfren lewat produk smartphone berkualitas.

Kelebihan lainnya, sinyal internet dari smartfren mampu dijangkau cukup baik di daerah pinggiran. Bahkan pernah beberapa kali masih mampu ditangkap di daerah pegunungan. Memberi nilai lebih untuk penulis dapat berbagi akses internet ke sesama guru dan siswa yang membutuhkan internet sebagai penunjang pembelajaran dan aktivitas di forum guru.

Tempat kerja penulis di daerah pinggiran menuju wisata Gunung Bromo. Kondisi geografis ini menyebabkan tidak semua layanan akses internet dari beberapa perusahaan penyedia jasa internet mudah digunakan. Terbukti, beberapa siswa sulit mengakses internet di ruang kelas. Penyebabnya tidak ada sinyal internet dari perusahaan penyedia internet yang digunakan oleh siswa.

Demikian juga saat ada kegiatan forum guru. Kegiatan anjangsana antar lembaga terkadang harus ke luar kota. Alhasil, sinyal internet tidak dapat ditangkap dengan baik di daerah pinggiran, apalagi daerah pelosok yang jauh dari jangkauan layanan internet perusahaan.   

Penulis memanfaatkan paket data unlimited 100ribu/bulan. Paket data ini memberikan layanan akses super cepat internet 1,5 GB/hari (data utama) di semua aplikasi, waktu, dan tempat di manapun. Jika paket data utama habis, masih memungkinkan menikmati akses internet dengan kecepatan standar (diturunkan otomatis) ke 256Kbps.

Smartfren Pureshot+ handal menangkap sinyal super cepat Smartfren yang jangkauan layanannya cukup luas. Dengan mengaktifkan fitur hotspot smartphone (Tethering-penggunaan perangkat telepon seluler sebagai gerbang internet atau titik akses untuk perangkat lainnya), sudah dapat memberikan layanan internet lumayan kencang ke 5 gawai setelah mengaktifkan fitur wifi.

Jangan lupa daya smartphone cukup terisi pada angka setidaknya 80%. Siapkan charger jika sewaktu-waktu daya smartphone cepat berkurang untuk diisi ulang dengan tetap mengaktifkan fitur tethering.

Berikan pemahaman bahwa tethering yang diaktifkan hanya menjangkau 5 gawai dan khusus diberikan kepada rekan guru dan atau siswa yang kehabisan paket data internet dan atau susah sinyal.

Usahakan tidak mengakses video, bermain game, dan animasi agar kuota utama tidak cepat habis dan tetap lancar mengakses fitur internet lainnya yang dibutuhkan. Jikapun pembelajaran atau forum guru membutuhkan video dan animasi, bentuklah kelompok. Arahkan pemanfaatan video dan animasi seefektif dan seefisien mungkin dalam kelompok.

Demikian sekilas pengalaman penulis berbagi akses data internet untuk menunjang kegiatan guru dan pembelajaran dengan siswa. Semoga bermanfaat dan tetap jaga kesehatan bersama. Jangan lupa akses website carisinyal.com untuk mendapatkan informasi dan review bermacam gawai paling update, tips dan trik, serta seputar teknologi nan informatif.

 

Oleh: Arif Rohman Saleh, Penulis dan Guru di Kabupaten Probolinggo-Jawa Timur

 

Referensi:

https://carisinyal.com/hp-smartfren-terbaru/

https://carisinyal.com/smartfren-pureshot/

https://id.wikipedia.org/wiki/Kawasan_bersinyal

https://id.wikipedia.org/wiki/Penambatan

https://id.wikipedia.org/wiki/Wi-Fi

 


Komentar

Digital Laboratorium Home

Dari LabSchool ke DigiLabHome : Pembelajaran IPS Menyenangkan

Covid-19 Mengganas dan Momentum Membumikan Pendidikan Karakter

Merancang Pembelajaran IPS dengan Google Slide. - One -